Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 11, 2020

Rupiah di Level Terlemah 10 Bulan, Terburuk Kedua di Asia - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (12/3/2020) hingga mendekati level terlemah dalam 10 bulan terakhir di pasar spot.

Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,1% ke Rp 14.355/US$, melansir data Refinitiv. Pelemahan semakin membesar hingga 0,87% ke Rp 14.464/US$ pada pukul 10:56 WIB. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 23 Mei tahun lalu.

Mayoritas mata uang utama Asia memang melemah melawan dolar AS pada hari ini, dan rupiah yang terburuk kedua setelah won Korea Selatan yang anjlok 0,99%. Hanya yen Jepang yang menguat tajam, lebih dari 1%, dan dolar Taiwan menguat 0,12%.


Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia pagi ini.
Mata Uang Kurs Terakhir Perubahan (%)
USD/CNY 6,9731 0,19%
USD/HKD 7,7710 0,04%
USD/IDR 14.465 0,87%
USD/INR 74,165 0,66%
USD/JPY 103,4 -1,08%
USD/KRW 1.204,34 0,99%
USD/MYR 4,2500 0,31%
USD/PHP 50,930 0,59%
USD/SGD 1,3989 0,28%
USD/THB 31,56 0,22%
USD/TWD 30,11 -0,12%

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.490. Rupiah melemah 1,17% dibandingkan posisi Rabu kemarin.

Penguatan tajam yen Jepang menunjukkan jika sentimen pelaku pasar kembali memburuk. Dalam beberapa pekan terakhir ini, sentimen pelaku pasar masih sulit untuk membaik akibat penyebaran wabah virus corona yang pesat di luar China.


Yen merupakan aset yang dianggap aman (safe haven) ketika sentimen pelaku pasar memburuk, dan terjadi gejolak finansial, mata uang Jepang tersebut akan menjadi buruan pelaku pasar.

Wabah virus corona atau yang disebut Covid-19 kini bahkan sudah "naik kelas", ditetapkan menjadi pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Rabu kemarin.

"Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus COVID-19 di luar China telah meningkat 13 kali lipat, dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat," kata kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

"Karena itu kami telah membuat penilaian bahwa COVID-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi" tegasnya.

Virus corona sudah menjangkiti lebih dari 100 negara. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE hingga pagi ini jumlah kasus virus corona lebih dari 125.000 secara global, dengan korban meninggal sebanyak 4.616 orang.

Pandemi COVID-19 juga meningkat di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Hingga saat ini jumlah kasus sebanyak 34 orang, dengan 1 orang meninggal, dan 2 sembuh.


"Pandemi bukan kata yang mudah, atau digunakan secara gegabah. Itu adalah kata yang jika disalahgunakan dapat menimbulkan ketakutan yang tidak masuk akal, atau merasa pertarungan sudah berakhir, yang membawa pada penderitaan dan kematian yang tidak seharusnya terjadi" kata Tedros.

Setelah pengumuman tersebut, bursa saham AS (Wall Street) langsung merosot 5%, yang menjadi indikasi memburuknya sentimen pelaku pasar. Anjloknya kiblat bursa saham dunia tersebut tentunya mengirim hawa negatif ke pasar Asia hari ini.

Ketika sentimen pelaku pasar memburuk, maka aset-aset berisrko dengan imbal hasil tinggi akan dihindari, dan aset-aset safe haven menjadi target investasi. Selain yen, dolar AS juga merupakan aset yang dianggap safe haven. Dampaknya, rupiah kembali mengalami tekanan hingga mendekati Rp 14.500/US$.

Di bulan Januari lalu, rupiah sempat menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia setelah menguat lebih dari 2% melawan dolar AS. Saat itu sentimen pelaku pasar masih bagus, pertumbuhan ekonomi global tahun ini diprediksi lebih bagus dibandingkan tahun lalu, sehingga pelaku pasar mengalirkan investasinya ke aset-aset dengan imbal hasil tinggi, dan rupiah menjadi mata uang yang paling diuntungkan.

Tetapi hal tersebut berubah drastis akibat pandemi COVID-19 aliran modal keluar dari aset-aset berisiko dan masuk ke aset safe haven. Pandemi COVID-19 berisko menekan pertumbuhan ekonomi global cukup dalam, begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Gubernur BI, Perry Warjiyo Rabu kemarin mengatakan akan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan penyebaran virus corona di negara-negara maju, kami harus melakukan kalkulasi ulang. Dalam RDG berikutnya, angka proyeksi (pertumbuhan ekonomi) akan lebih rendah," ungkap Perry.

Dalam RDG Februari 2020, BI sudah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 5,1-5,5% menjadi 5-5,4%. Untuk kuartal I-2020, BI memperkirakan ekonom Tanah Air tumbuh di bawah 5%. Rupiah akhirnya terus mengalami tekanan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(pap/tas)

Let's block ads! (Why?)



"asia" - Google Berita
March 12, 2020 at 12:02PM
https://ift.tt/2vdsQGM

Rupiah di Level Terlemah 10 Bulan, Terburuk Kedua di Asia - CNBC Indonesia
"asia" - Google Berita
https://ift.tt/2ZO57I2
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Rubin Museum, Haven for Asian Art, to Close After 20 Years - The New York Times

It is the first major art museum in New York to close within recent memory. The museum had financial challenges and has faced accusations o...

Postingan Populer