Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,31% ke Rp 16.150/US$. Depresiasi rupiah membengkak hingga hingga 1,86% ke Rp 16.400/US$. Dengan pelemahan sebesar itu, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.
Di akhir perdagangan, rupiah berhasil memangkas pelemahan hingga 1,4% di level 16.360/US$. Berdasarkan data Refinitiv. Meski demikian, rupiah masih tetap menjadi yang terburuk di Asia, hingga pukul 16:11 WIB, hanya won Korea Selatan yang pelemahanya lebih dari 1%. Sementara mayoritas mata uang utama Asia lainnya justru menguat melawan dolar AS.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia lainnya.
Sekedar informasi, Bank Indonesia mempersingkat perdagangan rupiah di pasar spot mulai hari ini, pembukaan pada pukul 9:00 WIB, dan penutupan perdagangan pada pukul 15:00 WIB. Sebelumnya perdagangan dilakukan pukul 8:00 - 16:00 WIB. Hal ini dilakukan dilakukan guna meredam penyebaran pandemi virus virus corona (COVID-19).
"Bank Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya dalam mengambil langkah kolektif untuk memantau, menilai, dan melakukan pencegahan dan mitigasi terhadap penyebaran COVID-19" kata Onny Widjanarko pada Rabu (25/3/2020).
Selain BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengurangi jam perdagangan bursa saham. Mulai hari ini, perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir pukul 11:30 WIB, dari sebelumnya pukul 12:00 WIB, sementara penutupan perdagangan pada pukul 15:00 WIB, dari sebelumnya 16:00 WIB.
Pandemi COVID-19 lagi-lagi membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dan membuat rupiah tertekan.
'Duel' antara pendemi COVID-19 melawan stimulus fiskal "merebut hati" para pelaku pasar yang sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir hari ini dimenangkan lagi oleh COVID-19.
Kala Covid-19 yang "merebut hati" pelaku pasar, maka aksi jual akan terjadi terus-terusan di pasar saham, dan aset-aset berisiko lainnya. Bursa saham Asia kembali terperosok di zona merah hari ini.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat dihentikan sementara 30 menit (trading halt) sejak pukul 10:20 WIB setelah IHSG ambles 5,01%. Di akhir perdagangan, IHSG mampu menipiskan pelemahan menjadi 2,88%.
Pergerakan di pasar saham tersebut sudah cukup menggambarkan kembali memburuknya sentimen pelaku pasar, dan rupiah kembali tertekan.
Stimulus dari negara-negara yang terdampak COVID-19 sebenarnya sudah digelontorkan dalam beberapa pekan terakhir, tetapi gagal menaklukan virus yang berasal dari kota Wuhan China tersebut. Ini lantaran aksi jual masif terus terjadi di pasar saham global.
Baru pada pekan ini, stimulus dari AS berhasil menaklukkan COVID-19, sentimen pelaku pasar membaik.
Pada Jumat waktu AS, Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang sehingga pemerintah AS bisa menggelontorkan stimulus senilai US$ 2 triliun guna memerangi COVID-19. Nilai stimulus tersebut sangat jumbo, dua kali nilai ekonomi Indonesia.
Hingga perdagangan Jumat tersebut rupiah mencatat penguatan 3 hari beruntun dengan total secara persentase 2,72%.
Tetapi, efek dari stimulus tersebut mulai memudar hari ini akibat COVID-19 yang mengganas.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini lebih dari 170 negara terpapar COVID-19, dan menjangkiti lebih dari 724.000 orang, dengan korban meninggal sebanyak 34.026 orang, dan lebih dari 152.000 dinyatakan sembuh.
"asia" - Google Berita
March 30, 2020 at 05:19PM
https://ift.tt/2UqnjX8
Jokowi Tetapkan Darurat Sipil, Rupiah Tetap Terburuk di Asia - CNBC Indonesia
"asia" - Google Berita
https://ift.tt/2ZO57I2
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment