Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 4, 2020

Impor di Kawasan Asia Drop, Jadi Hantu Bagi Harga Batu Bara - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih dibayangi tekanan akibat wabah virus corona yang meluas ke berbagai negara terutama di kawasan Asia. Kemarin harga komoditas batu bara kembali ditutup melemah.

Rabu (4/3/2020) harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle turun 0,6% ke level US$ 66,05/ton. Pelemahan harga batu bara ditengarai karena terganggunya kinerja impor komoditas ini di negara-negara konsumen terutama dari kawasan Asia.

Impor batu bara termal dan kokas di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan pada Februari lebih rendah dari periode yang sama di tahun sebelumnya.


Data Refinitiv menunjukkan impor batu bara Korea Selatan untuk jenis batu bara termal maupun kokas pada Februari 2020 hanya sebesar 6,9 juta ton lebih rendah dari bulan Januari (11,4 juta ton) dan Februari tahun lalu (9,4 juta ton).

Kinerja impor tersebut menjadi yang terendah sejak tahun 2015. Korea Selatan saat ini memang tengah mengalami musibah akibat merebaknya virus corona.

Selain COVID-19, pelemahan permintaan batu bara impor dari Korea Selatan juga dipicu oleh penutupan berbagai pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi dari batu bara.


Sejak Desember hingga Februari total sudah ada 15 pembangkit yang ditutup untuk mengurangi polusi saat musim dingin.

Kabar buruknya lagi bagi eksportir batu bara, Korea Selatan dikabarkan akan menutup sebagian pembangkit listrik bertenaga batu bara di bulan ini. Kementerian Energi Korsel berencana untuk menutup total hingga 28 pembangkit dimulai dari 1 Maret kemarin.

Korea Selatan merupakan negara perekonomian terbesar keempat di Asia memiliki kurang lebih 60 pembangkit listrik bertenaga batu bara yang menyuplai 40% kebutuhan listrik negaranya. Sementara 30% disumbang oleh tenaga nuklir dan 20% disumbang oleh gas.

Sentimen negatif juga datang dari Jepang. Suhu udara yang lebih hangat pada musim dingin saat ini, aktivitas ekonomi yang melemah hingga murahnya harga Liquified Natural Gas (LNG) di pasar spot menjadi alasan melemahnya impor batu bara Jepang.

Data Refinitiv menunjukkan impor batu bara Jepang pada Februari sebesar 13,3 juta ton lebih rendah dibanding impor bulan Januari 2020 (16 juta ton) dan Februari tahun lalu (13,8 juta ton). Jepang sendiri merupakan importir batu bara terbesar ketiga di kawasan Asia.

India sebagai importir batu bara terbesar kedua setelah China juga mengalami penurunan impor. Berdasarkan data Refinitiv impor batu bara termal dan kokas India bulan Februari sebesar 16,4 juta ton lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 18,2 juta ton.

India memang sedang mengalami perlambatan pada pertumbuhan ekonominya, sehingga permintaan terhadap listrik pun juga ikut melambat.

Selain itu, beberapa pembangkit listrik di pantai yang mengandalkan batu bara impor pun sedang mengalami kesulitan dalam menjual listrik dengan harga lebih mahal untuk untuk mengoperasikan generator.

Pelemahan impor pada ketiga negara importir batu bara tersebut menjadi sentimen negatif untuk harga batu bara. Pasalnya Asia sendiri merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"asia" - Google Berita
March 05, 2020 at 11:25AM
https://ift.tt/39p1xID

Impor di Kawasan Asia Drop, Jadi Hantu Bagi Harga Batu Bara - CNBC Indonesia
"asia" - Google Berita
https://ift.tt/2ZO57I2
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Rubin Museum, Haven for Asian Art, to Close After 20 Years - The New York Times

It is the first major art museum in New York to close within recent memory. The museum had financial challenges and has faced accusations o...

Postingan Populer