Rechercher dans ce blog

Thursday, March 12, 2020

Anjlok 1% Lebih, Beruntung Rupiah Bukan yang Terburuk di Asia - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (12/3/2020) hingga menembus ke atas Rp 14.500/US$.

Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,1% ke Rp 14.355/US$, melansir data Refinitiv. Kinerja rupiah semakin memburuk hingga mencapai 1,19% dan mengakhiri perdagangan di level Rp 14.510/US$. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 23 Mei 2019.

Mayoritas mata uang utama Asia memang melemah melawan dolar AS pada hari ini. Rupiah meski anjlok lebih dari 1% bukan merupakan yang terburuk. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada hari ini setelah melemah 1,21% disusul peso Filipina sebesar 1,19%. Rupiah berada ditempat ketiga.


Hanya yen Jepang yang menguat cukup tajam, 0,69%, dan dolar Taiwan menguat 0,14%.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hari ini.

Kembali memburuknya sentimen pelaku pasar membuat investor asing kembali keluar dari pasar keuangan Indonesia, sehingga rupiah kembali tertekan. Berdasarkan data RTI, sepanjang perdagangan hari ini, investor asing melakukan aksi jual bersih di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 372,11 miliar.

Sementara di pasar obligasi, aksi jual juga tercermin dari kenaikan imbal hasil atau yield. Yield obligasi tenor 10 tahun hingga siang ini naik 26,9 basis poin (bps) menjadi 7,248%. Yield tersebut menjadi yang tertinggi sejak 19 Desember 2019.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun. Saat harga sedang turun, itu artinya sedang terjadi aksi jual di pasar obligasi.


Outflow tersebut terjadi setelah wabah virus corona atau COVID-19 ditetapkan menjadi pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Situasi yang disebut pandemi oleh WHO adalah ketika suatu penyakit menyebar luas ke berbagai penjuru dunia dengan laju yang sangat cepat.

"Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus COVID-19 di luar China telah meningkat 13 kali lipat, dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat," kata kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Karena itu kami telah membuat penilaian bahwa COVID-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi" tegasnya.

Yang paling ditakutkan pelaku pasar adalah pelambatan ekonomi yang ditimbulkan pandemi COVID-19. Hal tersebut berbanding terbalik dengan awal tahun ini, ketika pelaku pasar optimistis pertumbuhan ekonomi global di tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Ketika itu rupiah berjaya, aliran modal mengalir deras ke dalam negeri. Investor masuk ke aset-aset dengan imbal hasil tinggi, dan rupiah menguat 2,29% sejak akhir 2019 hingga 24 Januari 2020. Rupiah pun menyandang status juara dunia, alias mata uang dengan kinerja terbaik melawan dolar AS.

S&P Global dalam sebuah laporannya dipublikasikan pada Jumat (6/3/2020) menuliskan virus corona dapat menimbulkan kerugian pada perekonomian Asia Pasifik sebesar US$ 211 miliar.

Australia, Hong Kong, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Thailand diprediksi terancam terseret ke dalam jurang resesi, menurut S&P. Lembaga tersebut juga merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk 2020 dari 5,7% menjadi 4,8%.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya sempat menyatakan jika perekonomian China terpangkas 1 poin persentase, maka ekonomi Indonesia berisiko terpangkas 0,3-0,6 poin persentase.

Itu baru China, belum melihat negara-negara lain yang memiliki hubungan dagang yang besar dengan Indonesia seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan yang juga diprediksi mengalami pelambatan ekonomi hingga resesi. Tekanan bagi ekonomi Indonesia tentunya semakin besar.

Situasi langsung berubah setelah muncul wabah virus corona, rupiah terus mengalami tekanan, sejak akhir 2019 hingga hari ini atau secara year-to-date tercatat melemah 4,51%

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/hps)

Let's block ads! (Why?)



"asia" - Google Berita
March 12, 2020 at 05:47PM
https://ift.tt/2wRPPHM

Anjlok 1% Lebih, Beruntung Rupiah Bukan yang Terburuk di Asia - CNBC Indonesia
"asia" - Google Berita
https://ift.tt/2ZO57I2
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Rubin Museum, Haven for Asian Art, to Close After 20 Years - The New York Times

It is the first major art museum in New York to close within recent memory. The museum had financial challenges and has faced accusations o...

Postingan Populer